Susah Rapi ? Mungkin Anda Perlu Mencoba Metode Konmari ini
Nah, hal ini juga terjadi
pada saya, walaupun pada dasarnya saya memanglah bukan pribadi yang rapi
dari sananya – tetaplah sebagai wanita, saya ingin juga memiliki ruangan yang
rapi. Setelah memutuskan untuk berubah, saya mencoba segala cara mulai dari
menata ulang furniture sampai dengan
beres-beres setiap hari. Tapi ternyata cara ini hanya mempan selama satu mingguan
saja. Saya merasa lelah, karena mau seperti apapun saya berbenah rasa-rasanya
pasti akan kembali berantakan setelahnya. Dan setelah itu saya menyerah untuk
berbenah dan hanya berbenah saat saya ingin saja – seperti kebiasaan
sebelumnya.
Sampai akhirnya keajaiban pun datang – ( hehe ). Saya
menemukan sebuah buku ajaib di pojok perpustakaan langganan saya, “ the
life-changing magic of tidying up”. Dari judulnya saja, saya sudah merasa
tertarik. Ditambah kata-kata di bawah judulnya “Beres-Beres dan Metode ala
Jepang”. Dalam benak saya “Wah ini nih jawaban atas kegalauanku yang pengen
banget bisa rapi – tau sendiri Jepang lho Jepang, yang jalanan longsor aja bisa
dibenahi dalam beberapa hari.”. Merasa buku ini mungkin dapat mengatasi longsor
di kamar saya, akhirnya saya pinjam untuk saya bedah isinya.
Bagi kebanyakan kita pasti berfikir, beres-beres bukanlah
perkara sulit, tidak perlu ada metode apa-apa, semua orang juga bisa sendiri,
tidak perlu untuk dipelajari. Tapi pada kenyataannya masih banyak orang yang belum
pandai untuk beres-beres atau berbenah.
Pada mulanya saya
juga beranggapan bahwa mungkin kemampuan berbenah adalah gift. Orang seperti saya yang memang dari dasarnya berantakan tidak akan bisa konsekuen dalam berbenah. Tapi
setelah membaca buku ini dan menerapkannya dalam praktek berbenah pribadi, saya
merasakan adanya perubahan. “Ternyata dengan metode yang tepat, aku bisa juga
rapi ya..” gumam saya. Dan telah banyak pula, termasuk para klien Marie Kondo (penulis
buku ini yang merupakan seorang Konsultan Berbenah) juga merasakannya, dan saya
yakin Anda patut untuk mencobanya.
Metode Konmari ini simpel sebenarnya asal Anda benar-benar
mengikuti step-step nya. Metode ini lebih menekankan pada minimalism dalam hidup. Ini
bukan berarti kita tidak boleh mempunyai banyak barang, tapi hanya hidup dengan
barang yang benar-benar kita sukai saja. Memilah barang yang kita sukai,
membuang yang tidak, menentukan tempat penyimpanan yang pas, dan setiap kali
menggunakan barang tersebut hanya perlu mengembalikan ke tempatnya semula.
Metode mengembalikan barang ke tempat semula mungkin pernah kita coba, namun
gagal. Lalu apa bedanya dengan metode ini? Terdengar sama memang, tapi setelah
mengikuti step-step metode ini, akan berbeda hasilnya.
Step-1, Memilah dan membuang barang yang membuat Anda tidak bahagia
Yup, Anda tidak harus membuangnya, tapi yang terpenting Anda harus menyingkirkan
mereka. Anda bisa menjualnya di situs online barang bekas, atau dapat
menyumbangkannya ke yayasan bencana, atau mereka yang membutuhkan. Yang
terpenting barang-barang yang ada di tempat Anda, hanyalah barang-barang yang
membangkitkan kebahagiaan bagi Anda.
Agar tidak ada yang tertinggal dan efektif, Metode Konmari
membaginya berdasarkan jenis barang, bukan ruangan. Kita seringkali menempatkan
barang-barang terpencar dipenjuru rumah bukan? Seperti mainan anak yang
tersimpan di ruang keluarga, namun ada juga di kamar sang anak. Nah, hanya berdasarkan
karakteristik barang, kumpulkan barang menjadi satu, baju dengan baju, tas
dengan tas, dan lain sebagainya dari segala penjuru rumah. Lalu letakkan dalam
satu tempat dan peganglah benda tersebut satu persatu dan rasakan mana yang
menggetarkan hati Anda atau membuat Anda bahagia. Dan untuk benda yang Anda
rasa tidak membawa kebahagiaan untuk Anda, singkirkan barang tersebut untuk
dibuang/disumbangkan.
Mungkin pada tahap ini adalah yang tersulit, terlebih jika
barang tersebut adalah barang kenangan, pemberian dari orang spesial, atau bisa
jadi barang yang masih bagus/atau belum pernah dipakai. Namun, percayalah bahwa
barang yang tidak pernah Anda pakai atau yang Anda bilang akan Anda pakai
kapan-kapan itu tidak akan Anda pakai, iya mungkin untuk satu atau dua kali
saja. karena kenyataan bahwa Anda jarang memakainya berarti barang tersebut tidak memberikan kebahagiaan
bagi Anda. Apalagi untuk barang-barang yang Anda lupakan keberadaannya,
sebaiknya direlakan saja.
Sayang memang, tapi
percayalah bahwa barang tersebut telah memenuhi fungsinya. Untuk hadiah, ia
sudah memenuhi fungsinya di awal yaitu memberikan kebahagiaan ketika Anda dulu
menerimanya. Untuk barang yang jarang dipakai, ia juga telah memenuhi fungsinya
saat Anda pertama kali memilikinya. Untuk barang-barang hadiah dari orang
tercinta, jika memang barang tersebut tidak membawa kebahagiaan bagi Anda
relakanlah, ia juga telah memenuhi fungsinya yaitu mengantarkan niat baik dari
Si pemberinya. Bahkan mungkin saja, Si pemberi sudah lupa pernah memberi barang
itu kepada Anda.
Para klien Marie Kondo bahkan sampai memiliki berpuluh
kantong sampah dari hasil pemilihan saat melalui tahap ini, bahkan banyak dari
mereka tidak sadar telah memiliki barang sebanyak itu. Untuk saya, karena saya
hanya tinggal di kamar seukuran 2 x 3 (Kamar kos – karena saya tinggal di Kos)
3 plastik besar tergolong banyak bagi saya. Dan hasil dari penyeleksian
tersebut membuat kamar saya terlihat lebih luas dari biasanya.
Kalau-kalau Anda takut dengan membuang ini akan menimbulkan
penyesalan sebenarnya tidak juga, karena banyak dari yang sudah mencoba metode
ini justru tenang-tenang saja karena banyak yang sebelumnya mereka buang pun
toh bahkan terlupakan oleh sang pemilik. Dan pada saat memilah kan sudah di pegang
satu-persatu, tentunya barang Anda buang memanglah bukan barang yang Anda
butuhkan.
Step-2, Menyimpan dengan
apik
Setelah kita memilih mana-mana barang yang membangkitkan
kebahagiaan bagi kita, saatnya menyimpan barang-barang tersebut. Cukup
berdasarkan kategori barangnya. Berikan rumah bagi masing-masing barang dan
usahakan agar menempatkan satu jenis barang dalam satu tempat saja. Misalkan
buku hanya diletakkan di satu rak membaca, tidak tersebar di kamar atau
ditempat lain. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengembalikan ulang barang
tersebut setelah menggunakannya dan tentunya menghindarkan rumah untuk
acak-acakan kembali. Dan juga dengan cara ini Anda tidak akan kesulitan dalam
mencari barang-barang Anda.
Simpanlah barang-barang Anda sesederhana mungkin agar Anda
dapat mengetahui apa-apa saja barang yang Anda miliki hanya dengan sekilas
pandang. Hal ini akan menghindarkan barang-barang yang terlupakan dan tentu
memudahkan dalam mencari barang tersebut. Untuk pakaian khususnya, diusahakan
susunannya jangan ditumpuk. Buatkan susunannya vertikal untuk memudahkan Anda
ketika memilih pakaian tersebut dan pada saat mengambilnya. Menumpuk pakaian
hanya akan menyebabkan pakaian yang ditumpuk paling bawah terlupakan, ditambah
lagi saat kita mengambilnya biasanya pakaian diatasnya pun ikut tertarik.
Lakukan sekaligus
Proses berbenah sebaiknya dibagi menjadi berbenah harian dan
sekaligus. Untuk menerapkan Metode Konmari ini yang Anda harus lakukan adalah
lakukan yang sekaligus dahulu. Lakukan berbenah besar-besaran dahulu dari
memilah, membuang, sampai dengan menata kembali. Tergantung pada kondisi rumah,
mungkin dapat berkisar beberapa hari atau mungkin beberapa minggu. Namun
setelah itu, untuk berbenah harian Anda hanya tinggal mengembalikan barang yang
Anda ambil ke rumahnya semula karena rumah Anda kini sudah rapi. Rumah Anda
hanya dipenuhi dengan barang-barang yang Anda sukai saja, barang yang
benar-benar Anda butuhkan. Dalam jangka waktu tertentu Anda mungkin harus
melakukan berbenah besar-besaran lagi, namun tidaklah seberat yang pertama
kali.
Berbenah akan merubah
hidup Anda
Percaya atau tidak, bukankah cara pikir kita juga ikut
ditentukan oleh lingkungan dimana kita tinggal. Maka dari itu dengan lingkungan
tinggal yang rapi dan nyaman akan membuat pola pikir kita menjadi lebih jernih
dan tentunya bisa menjadi awal mula perubahan dalam hidup kita.
Dari pengalaman saya
sendiri, kini saya lebih produktif untuk melakukan apa yang saya sukai. Dengan
hanya dikelilingi dengan barang-barang yang saya sukai, saya juga ingin
melakukan apa-apa yang saya sukai. Membuang pikiran-pikiran dan hal-hal
negatif, sama halnya dengan barang-barang yang telah saya buang/sumbangkan.
Waktu pun terasa lebih leluasa karena tidak harus senantiasa berbenah.
Tulisan ini hanyalah sedikit dari apa yang bisa saya
bagikan. Selebihnya Anda dapat membacanya sendiri dalam buku “the life-changing
magic of tidying up” oleh Marie Kondo. Buku ini bahkan telah mengantarkan
beliau menjadi salah satu dari 100 orang paling berpengaruh versi majalah Times
pada tahun 2015 dan salah satu #1 New York Times best seller.
Selamat mencoba, Happy berbenah ^^
Yogyakarta, 13 Mei 2018 | @anywaykho
Referensi :
Kondo, Marie (terj. Reni Indardini), 2016. The
Life-Changing Magic of Tidying Up. Yogyakarta: Bentang Pustaka
Komentar
Posting Komentar